DECEMBER 9, 2022
Selebriti

Judul Film Indonesia yang ikut Bersaing di BIFAN 2024 dengan Sineas Internasional, Salah satunya dari Joko Anwar

image
Karya film Indonesia dari Sutradara Joko Anwar yang tayang di BIFAN 2024 (Antara)

LIFESTYLEABC.COM - Karya-karya film Indonesia kembali berkibar di dunia internasional dengan bersaing di penayangan BIFAN 2024 dan salah satunya menayangkan karya Joko Anwar.

Film Indonesia yang diarahkan dan disutradarai oleh Joko Anwar termasuk dalam deretan karya sineas yang termasuk dalam penayangan BIFAN 2024 atau Bucheon International Fantastic Film Festival.

Selain karya Joko Anwar, masih terdapat beberapa film Indonesia lain yang ikut ditayangkan dalam festival bergengsi BIFAN 2024 yang diadakan pada Sabtu, 6 Juli 2024.

Film Indonesia Siksa Kubur garapan sutradara Joko Anwar sendiri ditayangkan di Bucheon City Hall Main Theatre pada program MadMaxx pada BIFAN 2024.

Program MadMaxx sendiri mempunyai arti wadah bagi para sineas dari berbagai negara dan sudah mempunyai banyak karya dalam genre tertentu untuk bisa ditayangkan di BIFAN 2024.

Rencananya film Indonesia Siksa Kubur yang disutradarai Joko Anwar akan ditayangkan di BIFAN 2024 pada tanggal 10 Juli 2024 besok dan tiketnya sendiri sudah terjual habis.

Sementara film “Possession: Kerasukan” dari sutradara Razka Robby Ertanto dan rumah produksi Falcon Pictures ditayangkan di program Adrenaline Ride pada Minggu, 7 Juli di CGV Sopung, Bucheon. Adapun Adrenaline Ride adalah program yang menayangkan film-film horor baru untuk memetakan lanskap sinema horor dunia.

Lalu ada film “Malam Pencabut Nyawa” karya sutradara Sidharta Tata garapan rumah produksi Base Entertainment yang berkompetisi di program kompetisi utama dan diputar pada Senin (8/7) di CGV Sopung, Bucheon. Film tersebut akan berkompetisi dengan tujuh film dari negara lain untuk memperebutkan total empat penghargaan.

Selain tiga film horor Indonesia yang ditayangkan di BIFAN 2024, terdapat lima proyek film Indonesia yang terseleksi untuk mengikuti NAFF Project Spotlight BIFAN 2024. Kelima film tersebut adalah “Virgin Bash”, “Dancing Gale”, “Mad of Madness”, “Into the Woods”, dan “The Hidden Flowers”.

Proyek-proyek film tersebut dipresentasikan di hadapan para profesional industri perfilman global. NAFF Project Spotlight bertujuan untuk menyoroti film-film genre, menampilkan kekuatan film genre dari negara yang dipilih, dan berkontribusi pada penguatan jaringan industri film Asia.

Film “Virgin Bash” produksi oleh IDN Pictures disutradarai oleh Randolph Zaini dan diproduseri Susanti Dewi. Film ini mengikuti karakter bernama Suci yang memiliki impian pernikahan sempurna namun hancur ketika dia menemukan perselingkuhan almarhum ayahnya.

Film “Dancing Gale” produksi Pomp Films disutradarai Sammaria Simanjuntak dan diproduseri Lies Nanci Supangkat. Film ini mengisahkan Uli yang kehilangan putrinya, Gale, dalam sebuah kecelakaan tragis. Karena putus asa, dia mencari bantuan dukun untuk menghidupkan kembali Gale. Sampai akhirnya, Uli pun menghidupkan sebuah patung kayu dengan darahnya setelah mengabaikan sebuah peringatan.

Film “Mad of Madness” atau memiliki judul Indonesia “Angkara Murka” merupakan produksi Forka Films yang disutradarai Eden Junjung dan diproduseri Ifa Isfansyah. Berkisah tentang Ambar dan anaknya Bondan yang memutuskan untuk bekerja di tambang pasir untuk menggantikan Jarot, suaminya yang hilang saat bekerja di sana.

Bogel, teman Jarot yang bekerja di tambang tersebut, memberikan kesaksian Jarot hilang dan dibawa setan di lokasi tambang karena tidak segera pulang ketika hari mulai gelap. Ambar yang masih berharap menemukan suaminya berusaha bersembunyi di lokasi tambang hingga larut malam untuk mencarinya.

Film “Into the Woods” produksi Talamedia disutradarai Ilya Sigma dan diproduseri Mandy Marahimin. Film ini berlatar tempat di hutan di wilayah Jawa. Dikisahkan, Vira dan sang pacar Derry, serta teman mereka Dharma mencari adiknya bernama Rere yang menghilang.

Tak lama kemudian, Vira mendengar suara Rere melalui walkie talkie yang mengatakan dia masih hilang. Geng ini mencoba menyelidiki kebenarannya, tetapi kemudian mereka bertemu dengan roh jahat yang merasuki tubuh Vira. Kini arwah Vira terperangkap dan ia harus memperingatkan yang lain untuk menjauh.

Film “The Hidden Flowers” produksi Relate Films disutradarai Adriyanto Dewo dan diproduseri Perlita Desiani. Film ini mengambil latar Indonesia pada masa Perang Dunia II. Diceritakan, Desi diganggu oleh mimpi buruk yang terus berulang tentang perempuan berbaju putih memberi isyarat untuk kembali ke rumah leluhur suaminya.

Sesampainya di sana, Desi menemukan rumah tersebut telah diambil alih oleh pengurusnya, yang didukung oleh seorang mantan tentara yang berkhianat. Di sana, ia menemukan neneknya yang sakit jiwa tinggal sendirian dalam kemelaratan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait