Beberapa Penyebab Lansia Mengalami Penurunan Nafsu Makan dan Tips agar Mendapat Gizi Seimbang
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Kamis, 11 Juli 2024 11:00 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Setiap lansia pastinya akan mengalami penurunan nafsu makan saat usianya semakin bertambah dan tetap harus mendapat asupan gizi seimbang.
Salah satu langkah yang harus Anda ketahui adalah penyebab lansia bisa mengalami penurunan nafsu makan yang mengancam pemenuhan gizi seimbang.
Penurunan nafsu makan yang dialami para lansia ini mempunyai penyebab yang berbeda-beda pada setiap kasusnya dan tetap harus mendapat gizi seimbang tidak peduli kondisinya.
Menurut ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Dr. Mahar Mardjono, penyebab lansia bisa mengalami penurunan nafsu makan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Penyebab pertama yang ia sebutkan adalah kondisi fisik lansia yang sudah tidak dapat lagi berfungsi secara maksimal. Pada bagian gigi misalnya, bisa jadi susunan giginya sudah tidak utuh atau berkurang.
Hal ini menyebabkan lansia kesulitan untuk menggigit ataupun mengunyah makanan yang bertekstur keras dan padat seperti daging utuh. Bisa pula karena lambungnya yang mulai terbiasa memakan makanan dalam jumlah lebih sedikit.
Kemudian bisa jadi psikologis dari lansia sedang terganggu. Dalam kasus yang pernah ia temui, nafsu makan lansia menurun karena mereka ingin makan bersama anggota keluarganya atau merasa dekat dengan anak dan cucu.
Bila melihat porsi makan, katanya, anggota keluarga juga perlu memahami apakah lansia tersebut memang kehilangan nafsu makan karena hal tertentu atau porsi makan yang diberikan selama ini lebih banyak dari yang bisa ia habiskan.
“Jadi harus diketahui seperti apa porsinya, pasien itu ada yang tidak terbiasa makan porsi besar, jadi bisa kita bagi-bagi sesuai takarannya. Ada yang bisa makan tiga kali sehari, tapi ada juga lansia yang bisa makan lima kali sehari, tergantung kekuatan lambungnya,” ucap dia.
Nafsu makan yang menurun tersebut juga dapat disebabkan oleh efek obat yang dikonsumsi atau perasaan yang dirasakan saat itu. Misalnya, lansia merasa sedang sedih karena memikirkan sesuatu atau merasa bosan karena olahan makanan yang diberikan bersifat monoton.
Dalam kesempatan tersebut, ia menilai bahwa berbagai penyebab penurunan nafsu makan pada lansia seharusnya sudah dapat dikenali oleh tiap anggota keluarga yang menjadi pihak paling sering berinteraksi dan bertemu setiap hari.
“Ini harus digali lagi dan yang tahu keluarganya karena setiap hari yang ketemu keluarganya atau misalnya pengolahan makannya cenderung makan itu-itu saja. Lansia bisa saja bosan, jadi memang banyak penyebabnya. Makanya peran keluarga sangat dibutuhkan, biar bisa tahu kondisi orang tuanya seperti apa,” ujar Sheila.***