Kominfo Tutup VPN Gratis jadi Salah Satu Pintu Masuk Judi Online di Indonesia
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Jumat, 02 Agustus 2024 19:50 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Kominfo tampak menunjukan keseriusannya untuk memberantas praktik judi online yang semakin marak di berbagai platform sosial media.
Salah satu cara yang dilakukan Kominfo adalah dengan menutup akses Virtual Private Network alias VPN yang banyak digunakan sebagai akses masuk ke platform judi online.
Seperti yang disampaikan Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi jika sejauh ini sudah ada 3 VPN yang diblokir dan menjadi langkah konkret untuk memberantas judi online.
Baca Juga: Kominfo Hapus 2.7 Juta Konten Sebagai Buktikan Bukti Konkret Basmi Judi Online
"Perkemarin itu tiga VPN gratis dulu kami uji coba yang terindikasi paling banyak digunakan untuk judi online, nanti bertahap semua VPN gratis yang mengandung konten negatif kita blokir," kata Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis.
Lebih lanjut, Budi mengatakan saat ini penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang menyediakan jasa VPN di Indonesia tercatat ada sebanyak 20-30 perusahaan. Namun dari semua itu, hanya tiga yang baru ditutup aksesnya terkhusus untuk layanan VPN tak berbayar.
Sementara untuk layanan VPN berbayar memang tidak ditutup karena dinilai memiliki segmentasi pasar yang berbeda dan masih ada masyarakat yang membutuhkannya.
Meski begitu, apabila hasil evaluasi menunjukkan langkah penutupan tiga VPN tersebut kurang berdampak dan ada masyarakat yang mencari alternatif lain untuk mengakses judi online maka Pemerintah mungkin saja bisa menutup akses VPN gratis lainnya.
"Kami bertahap, nanti kami lihat terus, setiap hari, setiap waktu, kami evaluasi, manakala kita perlu tutup VPN lain ya kita tutup juga," kata Budi.
Sebelumnya, pada Rabu (31/7) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya bakal membatasi akses layanan Virtual Private Network (VPN) gratis untuk menangkal praktik judi online bertumbuh di Indonesia.
Ia menyebutkan pembahasan telah dilakukan oleh dirinya dan dua direktorat jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memastikan strategi itu bisa dijalankan.
Budi mengatakan hal itu perlu dilakukan mengingat judi online menjadi salah satu tantangan dalam transformasi digital nasional.
Ia berpendapat bahwa judi online merupakan salah satu wujud sisi gelap digitalisasi yang membuat ruang digital menjadi tidak produktif dan harus dikendalikan pertumbuhannya bahkan diberantas.***