DECEMBER 9, 2022
News

Obat Penurun Berat Badan bisa Digunakan Sebagai Langkah Awal untuk Berhenti Merokok

image
Merokok bisa dihentikan dengan konsumsi obat penurun badan menurut studi (UNSPLASH/Mathew MacQuarrie)

LIFESTYLEABC.COM - Lewat studi dan penelitian terbaru menunjukan obat penurun berat badan dan diabetes bisa menjadi salah satu solusi berhenti merokok yang bisa dilakukan.

Obat penurun berat badan dan diabetes yang dimaksud adalah semaglutide yang sudah melalui penelitian yang dikutip dari Medical Daily pada Kamis, 1 Agustus 2024 menunjukan bisa membantu berhenti merokok.

Studi ini diambil dari catatan medis dari 200.000 pengguna obat diabetes yang menggunakan Semaglitude untuk membantu dalam proses berhenti dari merokok.

Baca Juga: Pembukaan Olimpiade Paris Disaksikan oleh 28.6 Juta Penonton dari Seluruh Dunia

Selain obat semaglutide, obat antidiabetes lain yang diteliti termasuk insulin, metformin, inhibitor dipeptidyl-peptidase-4, inhibitor sodium-glucose cotransporter-2, sulfonylureas, thiazolidinediones, dan GLP-1RAs lainnya.

Selama studi, peneliti menyelidiki apakah individu dengan gangguan penggunaan tembakau yang menggunakan salah satu obat antidiabetes ini mendapatkan resep untuk penghentian merokok atau dirujuk untuk konseling selama kunjungan medis mereka.

Setelah tindak lanjut selama satu tahun, peneliti mencatat penurunan baik dalam jumlah resep obat maupun rujukan konseling pada mereka yang menggunakan obat semaglutide.

Hasil yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa efek penghentian merokok paling kuat dalam 30 hari pertama setelah memulai semaglutide. Namun, efek ini terus berlanjut selama sekitar 180 hari sebelum stabil.

"Semaglutide dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah untuk tindakan kesehatan terkait gangguan penggunaan tembakau pada pasien dengan diabetes tipe 2 komorbid dan gangguan penggunaan tembakau dibandingkan dengan obat antidiabetes lainnya, termasuk GLP-1RAs lainnya, terutama dalam 30 hari pertama resep," tulis para peneliti dalam studi tersebut.

Meskipun studi ini bersifat observasional dan tidak melacak faktor seperti penggunaan tembakau aktual, keinginan, atau penghentian merokok, para peneliti menganggap temuan mereka signifikan. Mereka menunjukkan bahwa merokok tetap menjadi penyebab utama penyakit dan kematian yang dapat dicegah, dan setiap kemajuan menuju pencegahan yang efektif merupakan langkah maju yang penuh harapan.

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa temuan mereka terlalu awal untuk menyarankan penggunaan obat semaglutide untuk penghentian merokok, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkirakan efek semaglutide dalam pengobatan gangguan penggunaan tembakau.

Studi ini belum mengevaluasi mekanisme pasti bagaimana semaglutide membantu mengurangi merokok. Namun, studi sebelumnya menunjukkan bahwa ini berhubungan dengan efek obat pada sistem penghargaan di otak.

Studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Communications telah menemukan hubungan antara penggunaan obat semaglutide dan pengurangan gangguan penggunaan alkohol. Studi tersebut menunjukkan penurunan risiko sekitar 50-56 persen untuk insiden dan kekambuhan gangguan penggunaan alkohol pada pengguna semaglutide selama tindak lanjut 12 bulan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait