Presiden Joko Widodo Jelaskan Arti Ditinggal pada Pidato Kongres Partai Nasdem
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Kamis, 29 Agustus 2024 18:00 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Presiden Jokowi yang memberikan pidato dalam Kongres III Partai Nasdem yang seolah memberi sindiran ditinggal oleh kolega politiknya.
Menjelang masa jabatan kepresidenannya yang berakhir di tahun 2024, Presiden Jokowi diduga menyindir beberapa pihak yang mulai meninggalkan dirinya pada pidato kongres Partai Nasdem.
Presiden Jokowi menjelaskan maksud dari pidato ditinggal pada Kongres III Partai Nasdem itu bermaksud untuk mengajak semua kalangan untuk tetap bergotong royong membangun negeri.
Baca Juga: Transkrip Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo di Gedung MPR RI Peringati Hari 17 Agustus
"Begini, jadi datang ramai-ramai, ya kan. Perginya juga ramai-ramai," ujar Jokowi di sela kunjungan kerja di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis.
Jokowi menjelaskan bahwa maksud dari pernyataan itu adalah terkait kegotongroyongan seluruh masyarakat yang sangat diperlukan.
"Jangan kalau pas ada senang ramai-ramai, tetapi begitu ada banyak masalah tidak ramai-ramai lagi. Semuanya mestinya gotong-royong, diselesaikan bersama-sama, dicarikan solusinya bersama-sama," tuturnya.
Sebelumnya, saat menghadiri Kongres III Partai NasDem di Jakarta, beberapa hari lalu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya sangat menghargai jiwa besar Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Partai NasDem yang tetap mendukung penuh dan mengawal penuh keberlanjutan kebijakan pembangunan dan keberlanjutan pemerintahan.
Jokowi lalu mengeluarkan pernyataan tentang ditinggal ramai-ramai. "Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai. Tapi, saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem," ujarnya.***