Perbedaan Kemeja Dan Hem Yang Mungkin Belum Anda Pahami Untuk Menaikan Level Style Saat Hangout
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Selasa, 02 Juli 2024 21:06 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Kemeja dan hem adalah salah dua pakaian style paling standar yang sering digunakan oleh kebanyakan orang saat hangout bersama teman atau rekan kerja.
Meskipun terkesan formal, kemeja dan hem bisa digunakan baik saat acara formal maupun waktu santai di luar jam pekerjaan dan menjadi pakaian style yang serbaguna dan nyaman.
Namun di samping kegunaannya yang selalu bisa digunakan kapanpun, kemeja dan hem mempunyai perbedaan satu sama lain dan bisa dimanfaatkan untuk menaikan kesan style Anda di mata orang lain.
Letak utama perbedaan dari kemeja dan hem ini terletak pada proses penjahitannya hingga digunakan menjadi rangkaian style dalam kegiatan sehari-hari.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara kemeja dan hem yang mungkin belum Anda ketahui dan banyak digunakan untuk kegiatan sehari-hari sebagai rangkaian style Anda:
1. Jenis bahan
Baik kemeja dan hem memiliki perbedaan mendasar pada jenis bahan yang digunakan sebagai proses pembuatan awalnya dan jarang diketahui banyak orang.
Salah satu bahan yang paling sering digunakan untuk membuat hem adalah wol atau denim yang terasa lebih tebal dari kemeja dan bisa terasa ketika disentuh.
Sedangkan kemeja lebih sering menggunakan bahan utama polyester atau linen tergantung dari jenis kemejanya yang ingin dibuat dan digunakan oleh konsumen.
2. Model
Perbedaan lain yang bisa dilihat antara kemeja dan hem bisa diperhatikan lewat model yang terdapat pada corak style yang diperlihatkan.
Biasanya hem mempunyai motif kotak-kotak hingga polos yang membuat jenis model ini lebih disukai oleh konsumen yang menginginkan model beragam.
Di samping itu, kemeja lebih banyak dikenal dengan nama panel atau flanel maupun terdapat motif putih polos yang sering digunakan saat acara formal.
3. Proses menjahit
Selama pembuatan dan penjahitannya, kemeja dan hem mempunyai proses yang berbeda dengan hasil yang berbeda pula untuk digunakan sebagai pakaian style untuk digunakan.
Umumnya, para penjahit akan membuat hem dengan teknik zig zag atau secara lurus yang hasil akhirnya membuat bagian bawah terkesan kurang rapi karena memang tidak dijahit.
Di samping itu, kemeja mempunyai proses jahit dengan nama jahit ‘ban berjalan’. Teknik jahit ini berfokus untuk menyelesaikan setiap bagian kemeja sesuai dengan urutan jahit yang telah dibuat sebelumnya.***