Berziarah ke Borobudur Denny JA Terhubung ke Masa Silam
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Minggu, 08 September 2024 17:10 WIB

Aha! Wow! Mereka menemukan relief-relief yang tertimbun tanah, patung-patung Buddha yang terkubur dalam sunyi, dan stupa-stupa yang mulai muncul dari masa silam.
Cornelius segera melaporkan temuannya kepada Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, yang sangat tertarik pada sejarah dan kebudayaan Jawa. (1)
Raffles, yang dikenal sebagai seorang sarjana yang penuh rasa ingin tahu, langsung menugaskan Cornelius untuk melanjutkan pembersihan dan penggalian candi ini.
Baca Juga: In Memoriam: Faisal Basri dan Nyanyian Suara Kritisnya di Mata Denny JA
Dalam kontak spiritual, saya merasakan kehadiran Raffles saat dia datang mengunjungi Borobudur setelah mendengar laporan Cornelius.
Raffles berdiri di depan candi, kagum oleh kemegahannya, meskipun masih setengah tertutup oleh tanah dan vegetasi.
Dia tahu bahwa yang dia temukan ini bukan hanya sekadar reruntuhan, melainkan sebuah warisan yang sangat berharga.
Baca Juga: Tafsir Hermeneutika Lukisan Denny JA: Menyingkap Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Raffles kemudian menulis tentang Borobudur dalam bukunya “The History of Java". Ia menggambarkan keindahan dan kekagumannya terhadap candi ini.
Raffles mendokumentasikan relief-reliefnya, arsitekturnya, dan nilai sejarahnya, membawa Borobudur kembali ke dalam kesadaran dunia.
Sayangnya, Raffles tidak sempat melakukan restorasi penuh pada Borobudur. Upaya pembersihan awal yang dilakukan Cornelius hanyalah langkah pertama.
Baca Juga: Denny JA: Lesehan Menonton Kabaret Transpuan di Yogyakarta
Meskipun begitu, saya bisa merasakan bahwa inisiatif Raffles telah membuka pintu bagi upaya pelestarian yang lebih besar di masa depan. Berkat dialah dunia kembali mengenal Borobudur, dan candi ini tidak lagi terkubur oleh waktu.