Catatan Denny JA: 12 Jam Protes Berbaring di Jalan Raya
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Rabu, 18 September 2024 17:25 WIB

Di negara bebas,
di antara warna-warni kebun bunga tulip,
luka batinnya mekar,
ditiup angin menjadi kata,
disiram matahari menjadi kalimat,
ditetesi salju menjadi alinea.
Ikrama menulis puisi,
cerpen, novel.
Di setiap halaman,
kata-kata menangis di sana.
Kalimat berdiam, kesepian,
di dalam buku.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Pemulung itu Seorang Doktor
Luka sebagai mahasiswa, aktivis, sastrawan, menjadi roman.
Ia keluar dari Indonesia, sebagai mahasiswa.
Terbuang ke negeri lain, sebagai aktivis.
Dan mati, sebagai sastrawan. *
18 September 2024
Baca Juga: Orasi Denny JA: Mengapa Kita Perlu Forum Para Kreator di Era AI?
CATATAN:
(1) Kisah ini terinspirasi dari hidup Asahan Alham, mahasiswa dan aktivis asal Indonesia yang sempat berlari ke Vietnam, dan wafat di Belanda, akibat pergolakan politik di Indonesia, tahun 1960-an.