Sekjen SATUPENA: Ubud Writers & Readers Festival dapat Mendorong Kolaborasi Penulis dan Seniman
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Kamis, 03 Oktober 2024 11:15 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Menurut Sekjen SATUPENA, Satrio Arismunandar, Festival penulis seperti Ubud Writers & Readers Festival dapat mendorong lebih banyak kolaborasi kreatif antara penulis, seniman, dan profesional kreatif lainnya.
Pendapat ini disampaikan Satrio Arismunandar saat menanggapi diskusi SATUPENA dengan tema Ubud Writers & Readers Festival. Diskusi yang dilaksanakan secara daring di Jakarta, pada hari Kamis malam, 3 Oktober 2024.
Diskusi SATUPENA yang dikomentari Satrio Arismunandar itu akan menghadirkan Janet DeNeefe, Pendiri dan Direktur Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) sebagai narasumber. Diskusi itu akan dipandu oleh moderator Anick HT dan Amelia Fitriani.
Satrio Arismunandar mengungkapkan, kolaborasi kreatif antara penulis, seniman dan profesional lain tersebut dapat menghasilkan proyek-proyek baru, baik di bidang penulisan, penerbitan, maupun media lain.
Menurut Satrio, hal penting dari festival penulis adalah munculnya peluang jaringan (networking). UWRF memberi kesempatan bagi penulis untuk bertemu dengan rekan sejawat, editor, penerbit, serta agen literatur dari berbagai negara.
“Ini memungkinkan para penulis untuk membangun koneksi penting, yang dapat mendukung karier menulis mereka,” ujarnya.
Baca Juga: Satrio Arismunandar Jelaskan Manfaat AI untuk Memajukan UMKM dan Berkembang
“Selain itu, penulis juga dapat bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan penulis lain, baik lokal maupun internasional, sehingga memperluas wawasan mereka tentang dunia sastra global,” lanjut Satrio.
Satrio menambahkan, UWRF, sebagai festival sastra internasional yang diadakan di Bali, menjadi tempat di mana penulis dari berbagai latar belakang budaya dan negara dapat berbagi pengalaman dan perspektif.
“Hal ini membantu memperkaya pemahaman penulis tentang isu-isu global, keberagaman, dan humanisme dalam sastra,” tutur Satrio.
Baca Juga: SATUPENA akan Berdiskusi Bersama Janet DaNefee Bertema Penulis Akbar di Asia Tenggara
Selain itu, jelas Satrio, penulis lokal juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan penulis dari berbagai negara. Hal ini dapat memperluas perspektif mereka tentang literatur internasional.
Satrio mencermati, banyak sesi di UWRF yang membahas isu-isu penting seperti hak asasi manusia, perubahan iklim, kesetaraan gender, dan kebebasan berekspresi.
“Penulis yang terlibat dalam diskusi ini dapat memperkuat pesan-pesan sosial mereka dan menggunakan platform festival untuk mendorong perubahan sosial melalui karya sastra,” lanjutnya.
Satrio menyimpulkan, secara keseluruhan, Ubud Writers & Readers Festival memberikan penulis kesempatan yang langka untuk mengembangkan keterampilan, membangun jaringan, dan memperluas jangkauan karya mereka dalam suasana yang penuh dengan semangat literasi dan kreativitas.***