DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pilpres AS Dihantui Puluhan Ancaman Bom Palsu Panaskan Persaingan Donald Trump dan Kamala Harris

image
Ancaman bom palsu intai Pilpres AS (Antara)

LIFESTYLEABC.COM - Panasnya Persaingan Pilpres AS ikut dihantui oleh berbagai ancaman bom palsu yang membuat warga pemilih resah selama menentukan pilhan.

Sebanyak 30 ancaman bom palsu yang ada, 17 di antaranya menyasar negara bagian Georgia tempat diselenggarakannya Pilpres AS dan tempat bersaingnya suara Donald Trump dan Kamala Harris.

Menurut CBS News, pejabat setempat sedang melakukan penyelidikan ancaman bom palsu yang menghantui Pilpres AS dan membuat berbagai teori berkembang tentang persaingan Donald Trump dan Kamal Harris.

Baca Juga: Kasus Penembakan Senjata Api Meningkat di Amerika Serikat Sepanjang Tahun 2023-2024

Salah satu teori liar yang berkembang dan berkaitan dengan ancaman bom palsu selama Pilpres AS ini adalah upaya pihak luar untuk mengganggu proses pemilihan kepala negara Amerika Serikat.

Menurut sumber, ancaman palsu itu dilacak berada di Georgia, Arizona, Michigan dan Wisconsin.

Berita itu muncul beberapa jam setelah FBI mengumumkan bahwa mereka mengetahui adanya ancaman bom yang ditujukan ke tempat pemungutan suara (TPS) di beberapa negara bagian, dan mencatat bahwa banyak di antara ancaman itu tampaknya berasal dari domain email Rusia.

Baca Juga: Australia Harap bisa Perkuat Kerjasama Dengan Presiden Prabowo

"Tidak ada satu pun ancaman yang dapat dipastikan kredibel sejauh ini," kata laporan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger mengatakan ancaman bom yang tidak dapat dipercaya ditujukan ke dua TPS di Fulton County dan tuduhan itu mengarah ke Rusia.

Menurut sejumlah laporan media, ancaman tersebut yang menargetkan lima TPS mendorong evakuasi singkat ke dua TPS pada Selasa, 5 November 2024.

Baca Juga: Pengamat Kebijakan Publik Nilai Pidato Perdana Presiden Prabowo Berkomitmen ingin Bangun Indonesia

"Mereka tampaknya berniat jahat," kata Raffensperger kepada wartawan, seraya menambahkan, "mereka tidak ingin kita menyelenggarakan pemilu dengan lancar, adil dan akurat."

Jutaan warga AS pada Selasa mendatangi TPS untuk memilih presiden ke-47 AS, dengan mantan Presiden Donald Trump bersaing melawan pesaingnya dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris. ***

Berita Terkait