Catatan Denny JA: Obsesi Menjadi Sempurna
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Jumat, 10 Januari 2025 14:17 WIB
Miranda dengan licik mempertahankan posisinya di tengah ancaman kudeta dalam dunia mode. Andrea menyadari bahwa meskipun Miranda terlihat tak terkalahkan, ia sebenarnya rentan dan terus-menerus bertarung untuk bertahan.
Namun, momen kunci terjadi ketika Miranda, dengan nada yang hampir melankolis, menyamakan Andrea dengan dirinya. “Kau sama seperti aku,” katanya.
Andrea, yang selama ini berusaha untuk membuktikan dirinya, tiba-tiba melihat masa depannya dalam bayangan Miranda: kesuksesan yang datang dengan kehilangan jati diri.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Forum Esoterika dan Enam Prinsip Emas Spiritualitas di Era Artificial Intelligence
Andrea memutuskan untuk pergi. Ia meninggalkan dunia Runway yang glamor, meninggalkan pekerjaan yang “jika kau bertahan setahun, kau bisa bekerja di mana saja.”
Keputusan itu bukanlah pelarian. Itu adalah klaim atas dirinya sendiri. Andrea memilih untuk kembali ke impian awalnya sebagai jurnalis yang menulis dari hati, bukan dari tuntutan dunia mode.
-000-
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ambilah Ginjal Ibu, Anakku
Pelajaran dari Dua Dunia
Andrea dan Miranda adalah dua sisi dari koin yang sama. Miranda adalah refleksi ekstrem dari ambisi, seorang wanita yang mengorbankan segalanya demi kekuasaan dan pengaruh.
Andrea adalah jiwa yang mencari keseimbangan, belajar bahwa kesuksesan tidak berarti apa-apa jika ia kehilangan siapa dirinya.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Annie, Warga Non Kristen, juga Merayakan Natal
Miranda tidak berubah; ia tetap Miranda, dingin dan tak kenal ampun. Tetapi Andrea berubah, menemukan bahwa kesuksesan sejati adalah hidup dengan nilai-nilai yang selaras dengan jiwanya.