Yoon Seok Yeol bela diri Mengatakan Darurat Militer Korea Selatan bukan Kejahatan
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Rabu, 15 Januari 2025 19:53 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Yoon Seok Yeol yang sudah dimakzulkan dari posisinya sebagai kepala negara sedang diusut oleh penyidik dalam kasus Darurat Militer Korea Selatan.
Pada Rabu, 15 Januari 2025 pagi hari, Yoon Seok Yeol diringkus oleh Badan Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi Korsel untuk pengusutan Darurat Militer Korea Selatan.
Namun Yoon Seok Yeol membela dirinya sendiri dengan mengatakan jika Darurat Militer Korea Selatan yang diterapkannya bukan sebuah kejahatan.
Baca Juga: Yoon Seok Yeol Resmi Dilengserkan Parlemen Korea Selatan Imbas Darurat Militer
Yoon membela penerapan singkat darurat militer sebagai tindakan pemerintahan dalam surat tulisan tangan yang disampaikan setelah penahanannya.
Dia menegaskan kembali klaim sebelumnya melalui sebuah unggahan di Facebook, beberapa jam setelah dirinya ditahan oleh penyidik untuk diinterogasi terkait tuduhan pemberontakan yang berkaitan dengan dekrit darurat militer yang ia keluarkan pada 3 Desember.
“Darurat militer bukanlah kejahatan. Darurat militer adalah pelaksanaan wewenang presiden untuk mengatasi krisis nasional," tulis Yoon, menyertakan foto surat tulisan tangannya.
Baca Juga: Partai Oposisi Korea Selatan Rayakan Pemakzulan Yoon Seok Yeol sebagai Kemenangan Rakyat
Yoon, yang tugasnya telah ditangguhkan sejak dimakzulkan oleh Majelis Nasional Korea Selatan pada 14 Desember, berargumen bahwa pemakzulan dirinya didasarkan pada narasi yang menyamakan deklarasi darurat militer dengan pemberontakan dan menyebut hal itu sebagai benar-benar tidak masuk akal.
Ia juga mengkritik langkah oposisi baru-baru ini yang menarik tuduhan pemberontakan dalam proses pemakzulan, dan menyebutnya sebagai langkah pemakzulan yang curang.
Surat tersebut dibagikan saat Yoon menolak memberikan kesaksian selama pemeriksaan oleh Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi Korsel (CIO).***