Dokter Nilai Penduduk Indonesia Semakin Rajin Lakukan Olahraga Jalan Kaki
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Minggu, 19 Januari 2025 12:28 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Rumah Sakit Pondok Indah-Bintaro dr Antonius Andi Kurniawan, Sp.K.Om mengatakan penduduk Indonesia semakin rutin melakukan Olahraga Jalan Kaki.
Rutinitas Olahraga Jalan Kaki ini dinilai oleh Dokter sebagai sinyal positif agar masyarakat Indonesia mempunyai kegiatan yang mendukung kesehatan tubuh.
Dokter kedokteran olahraga melihat berbagai event Olahraga Jalan Kaki hingga marathon menjadi tanda jika penduduk Indonesia semakin sadar pentingnya kesehatan yang dimulai dari langkah kecil.
“Tahun ini menurut saya semakin meningkat (tren gaya hidup aktif). Kalau kita bicara event lari, semakin banyak (orang yang ikut) dan kalau kita bicara Gelora Bung Karno (GBK) (orang yang jalan kaki) makin rame terutama di Jakarta,” kata dr. Antonius saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menanggapi hasil riset Universitas Stanford (2017) yang menyebut orang Indonesia malas berjalan kaki, Andi mengatakan tren gaya hidup aktif yang semakin meningkat kemungkinan disebabkan oleh adanya penggunaan media sosial yang semakin marak.
Kehadiran banyak pemengaruh (influencer) yang membawakan konten olahraga memicu masyarakat, terutama yang berusia muda, gemar mengikuti dan menerapkan masukan atau perilaku pemengaruh tersebut.
Baca Juga: Ramuan Masker Wajah Dari Bahan Alami Disertai Dengan Cara Membuatnya, Dari Alpukat Sampai Timun
“Karena yang muda lebih suka main media sosial, jadi lebih mudah hidup aktif. Itu asumsi saya, karena saya belum punya datanya,” kata dia.
Dikatakan Andi kini masyarakat nampak gemar melakukan olahraga yang ringan seperti jalan kaki di sekitar area GBK atau bersepeda di acara car free day yang rutin diadakan setiap akhir pekan.
Meski demikian untuk lebih meningkatkan gaya hidup aktif, sejumlah fasilitas perlu diperhatikan kualitas dan kegunaannya. Misalnya, seperti fasilitas trotoar para pejalan kaki yang lebih layak dan nyaman dilintasi seperti di Singapura atau Eropa.
Hal tersebut juga bertujuan untuk mengurangi beban BPJS terhadap penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes semakin membengkak.