DECEMBER 9, 2022
News

Penyebab Anak Pilih-Pilih Makanan bisa Disebabkan Karena Masalah Sensorik hingga Penyakit Tertentu

image
Masalah sensorik hingga penyakit bisa sebabkan anak pilih-pilih makanan (UNSPLASH/Patrick Fore)

LIFESTYLEABC.COM - Jika anak Anda hanya memakan makanan tertentu saja bisa jadi hal ini disebabkan karena masalah sensorik hingga penyakit tertentu yang harus dikonsultasikan ke dokter.

Meskipun awalnya tidak memiliki dampak serius, anak yang memilih makanan tertentu saja yang disebabkan masalah sensorik bisa mengalami kekurangan gizi dan baru disadari setelah sekian lama.

Untuk mengetahui penyebab pasti anak memilih makanan tertentu, orang tua harus berkonsultasi dengan dokter anak dan melakukan evaluasi khusus.

Baca Juga: Menu Buah-Buahan yang bisa Dikonsumsi selama Diet Sehat untuk dapat Berat Badan Ideal

“Yang perlu diketahui sebelumnya, untuk diagnosa atau penegakan picky eater sendiri harus melalui konsultasi dengan dokter anak dan dietisien anak melalui evaluasi khusus. Tidak bisa dari pernyataan orang tua sendiri,” kata Ariek Ratnawati, S.Gz mengutip ANTARA.

Ariek menuturkan istilah picky eater (memilih-milih makanan) adalah kondisi di mana anak hanya memakan makanan yang monoton dan dikhawatirkan mengalami kekurangan zat gizi tertentu bila berlanjut dalam jangka waktu yang lama.

Perilaku anak memilih-milih makanan ini tidak selalu terjadi pada masa awal pengenalan Makanan Pendamping ASI eksklusif (MPASI), tetapi juga bisa terjadi pada anak usia toodler yakni 19 bulan sampai tujuh tahun.

Penyebabnya pun bermacam-macam. Pertama karena adanya masalah atau kondisi medis, di mana anak mungkin saja mengalami masalah pencernaan seperti diare, konstipasi atau alergi dan intoleransi obat dan penyakit infeksi.

Masalah medis lainnya yang memengaruhi perilaku ini adalah adanya masalah perkembangan pada anak seperti terkena cerebral palsy atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD. 

“Kemudian bisa saja anak mengalami defisiensi zat gizi tertentu, sehingga anak jadi sering sakit. Ini terkait dengan status gizinya, oleh karena itu segera diperiksa ke dokter spesialis anak untuk diagnosa yang tepat,” ucapnya.

Ariek menyebut penyebab selanjutnya bisa berkaitan dengan masalah sensorik yang berhubungan dengan kemampuan anak, misalnya keterampilan makan (oromotor). Terdapat kemungkinan bila anak mengalami masalah mengunyah, menelan, tidak menyukai tekstur rasa atau suhu makanan.

Suasana makan juga sering menjadi penyebab picky eater karena suasana yang cenderung memaksa akan membuat anak merasa tertekan, hal ini berkaitan erat dengan aturan makan (feeding rules) yang diterapkan oleh orang tua. 

Di samping itu Ariek mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila anaknya sedang memasuki fase tersebut. Kondisi itu masih dapat dikatakan wajar apabila anak masih bisa mengonsumsi lebih dari 15 jenis makanan dan dihabiskan bersama keluarga.

Namun apabila anak makan kurang dari 15 jenis makanan, menunjukkan perilaku menghindari tekstur atau jenis makanan secara menyeluruh, tersedak saat melihat atau menyentuh makanan dan tantrum, ia mengimbau agar orang tua segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan konsultasi lebih lanjut terkait status gizi serta mencari tahu penyebab pastinya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait