Jepang dan Kementerian Kesehatan Indonesia Jalin Kerja Sama Pelatihan Makan Bergizi di Sekolah
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Sabtu, 14 September 2024 22:25 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Kementerian Kesehatan Indonesia yang mewakili pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming menjalin kerja sama dengan Jepang untuk menjalankan makan bergizi.
Pemerintah Jepang melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang atau JICA bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk menyediakan makan bergizi di sekolah tanah air.
Kementerian Kesehatan Indonesia bersama pemerintah Jepang menjalani pelatihan makan bergizi selama 3-12 September 2024 di Kota Tokyo dan Nagasaki.
Baca Juga: Ajang Olahraga PON Dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur Promosikan Pariwisata
Sembilan peserta dari kementerian dan organisasi mengikuti pelatihan tersebut dengan tujuan mempelajari pengalaman Jepang dalam mempromosikan kebiasaan makan sehat di kalangan anak-anak melalui makan bergizi di sekolah yang telah berjalan selama 100 tahun lebih.
“Meningkatkan gizi anak-anak merupakan komponen kunci dalam pembangunan nasional,” ujar Senior Representative dari JICA Indonesia Okamura Kenji dalam keterangannya di Tokyo, Jumat.
Okamura juga datang ke Nagasaki dalam kesempatan tersebut.
“Jepang memiliki pengalaman lebih dari satu abad dalam menangani masalah gizi pada anak sekolah. Kami dengan senang hati akan menawarkan pengetahuan, praktik terbaik, dan dukungan mengenai cara mengadaptasikannya ke dalam konteks Indonesia,” katanya.
Peserta di antaranya dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Agama, Badan Pembangunan Nasional, Badan Pangan Nasional, serta organisasi khusus gizi seperti Southeast Asian Ministers of Education Organization - Regional Centre for Food and Nutrition (SEAMEO-RECFON), dan Indonesia Food Security Review (IFSR).
Pelatihan itu dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi Tokyo di mana para peserta belajar mengenai sistem dan kebijakan makanan bergizi di sekolah di tingkat nasional.
Baca Juga: Presiden Soekarno Tidak Terbukti Menjadi Pendukung PKI Setelah TAP MPR No 33 Tahun 1967 Dicabut
Adapun, di sesi Nagasaki para peserta mendapatkan pengalaman langsung dengan mengamati implementasi pemberian makanan bergizi ini di sekolah dasar, dan mengunjungi berbagai tempat yang mendukung sistem makanan sekolah di Jepang.
Karena shokuiku di Jepang merupakan kolaborasi multisektor, materi yang didapatkan para peserta pun beragam, mulai dari sistem guru gizi, peran institusi kesehatan dalam penyelenggaraan makanan bergizi di sekolah, manajemen dan sumber daya manusia, serta pengadaan produk lokal untuk konsumsi masyarakat setempat.
Mereka juga mengunjungi berbagai tempat yang berkaitan dengan sistem makanan bergizi sekolah di Tokyo dan Nagasaki, seperti pusat makanan bergizi, pertanian kota, dan koperasi susu, untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang ekosistem makanan bergizi sekolah di Jepang.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh empat pejabat tinggi dari Kementerian Kesehatan, Badan Pembangunan Nasional, dan Badan Gizi Nasional yang baru saja dibentuk, yang datang di sesi Nagasaki.
Pelatihan ini akan menjadi yang pertama dari beberapa pelatihan yang akan datang.
JICA berharap dapat terus mendukung Indonesia dalam upaya mengatasi tantangan gizi pada anak sekolah, mendukung pendidikan mereka, dan berkontribusi pada perkembangan anak secara keseluruhan di Indonesia.***