Catatan Denny JA: Mencari Akar Keluarga di Kebumen
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Senin, 16 September 2024 09:25 WIB

LIFESTYLEABC.COM - Gejolak politik tahun 1960-an membuat Sartono tak pernah bisa pulang ke tanah air. Anaknya, bertahun-tahun kemudian, kembali mencari akar keluarga di Kebumen.
-000-
“Inikah yang kau rindukan, Ayah?
Harum pohon kelapa,
dibawa angin sore dari sawah yang luas, bercampur aroma tanah liat.”
Baca Juga: Orasi Denny JA: Mencari Dua Karakter Paus Fransiskus
Langit biru di atas kota Kebumen,
menjadi kanvas raksasa yang kosong.
Terlukis di sana,
Sebuah pohon besar mencari akar.
Batang pohon itu gelisah,
ingin akarnya tumbuh cepat, kuat, merasuk ke tanah sedalamnya.
“Pohon itu adalah aku,” kata Pubarto kepada pikiran dan hatinya.
Pubarto berdiri di depan makam Kakek dan Nenek,
yang tak pernah dikenalnya.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ayah, Semoga Abu Jasadmu Sampai ke Pantai Indonesia
Sore itu, tahun 2023, Pubarto sampai juga di sana, di Kebumen, tanah kelahiran Ayah.
“Orang tua kita kakak beradik,
bersama nenek dan kakek,
di sawah sana mereka sering bermain, makan siang bersama.”
Para sepupu menjelaskan.
Pubarto terdiam.
Ia rasakan hening mendalam.
Di bongkahan batu tua,
di pohon- pohon besar,
Pubarto merasakan jejak ayahnya, 60 tahun lalu.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Pemulung itu Seorang Doktor
Similir angin di Kebumen,
menceritakan zaman yang berubah.
Pubarto diterima bupati.
Diajak kerjasama dagang,
kebumen- Rusia.