Ketika Quick Count tak bisa Putuskan Pilkada Jakarta 2024 Berlangsung Satu atau Dua Putaran
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Sabtu, 30 November 2024 20:22 WIB

Sementara itu, tim Ridwan Kamil-Siswono mengklaim sebaliknya. Mereka menyebut bahwa Pramono-Rano hanya memperoleh 49,28 persen, sehingga Pilkada harus dilanjutkan ke putaran kedua.
Real Count KPU, paling lambat 12 Desember 2024, akan memutuskan. Quick Count tak lagi bisa memprediksi secara bertanggung jawab.
“Seperti layar lebar yang sudah merampungkan cerita di semua daerah, Jakarta tetap menyisakan adegan terakhir, menunggu Real Count KPU sebagai sutradara yang menutup babak final pada 12 Desember 2024 nanti.”
Baca Juga: LSI Denny JA Ungkap Data Keberhasilan Kepemimpinan Presiden Joko Widodo
-000-
Pertanyaan lain lahir tak kalah menghentak: Mengapa Ridwan Kamil yang diendorse oleh Jokowi dan Prabowo kalah di Jakarta? Apakah pengaruh kedua tokoh besar ini mulai pudar?
Jawabannya, yang menentukan kemenangan itu bukan endorsement, melainkan bekerjanya mesin politik.
Baca Juga: LSI Denny JA Rilis Data Tentang Perkembangan Ekonomi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Pada hari-hari terakhir, mesin politik pendukung Jokowi lebih fokus ke Jawa Tengah. Di sana, calon gubernur dukungan Jokowi mengalahkan kandidat PDIP di kandang banteng dengan selisih yang signifikan, di atas 10 persen.
Mesin itu bekerja luar biasa efektif, menggeser prediksi survei yang sebelumnya menunjukkan kemenangan tipis bagi cagub PDIP (dalam batas margin of error, survei Kompas dan SMRC).
Begitu pula di Banten. Mesin politik pendukung Prabowo lebih terkonsentrasi di sana, membantu kemenangan Andra Soni dengan margin yang besar.
Baca Juga: Denny JA Resmikan Desa Kreator Cerdas AI: Memulai Era Baru Kreativitas Muda di Doplang
Ini juga berujung pada hasil yang spektakuler. Di aneka survei sebelumnya, Airin unggul cukup jauh. Tapi di hari pencoblosan, hasilnya berbalik. Ini pasti kerja mesin politik yang perkasa.