MUI Berharap para Pendakwah bisa Menjaga Lisan di Era Digital agar tidak Mengurangi Pesan Agama islam
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Jumat, 13 Desember 2024 19:52 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Masih lekat dalam ingatan peristiwa Miftah Maulana Habiburrahman membuat MUI menyampaikan amanat bagi para Pendakwah yang menyiarkan Agama Islam.
Ketua Komisi Dakwah MUI, K.H Ahmad Zubaidi mengungkapkan jika para Pendakwah harus menjaga lisan dengan baik untuk menyampaikan pesan Agama Islam kepada publik.
Terlebih menurut Ketua Komisi Dakwah MUI, K.H Ahmad Zubaidi pengaruh teknologi saat ini dapat merubah pesan Agama Islam yang disampaikan oleh Pendakwah di atas panggung.
Baca Juga: Mensos Saifullah Yusuf akan Temui Agus Salim untuk Tuntaskan Masalah Uang Donasi
"Konteksnya supaya dakwah itu bisa terus berjalan dengan baik. Selain itu, agar para dai di Indonesia tetap diapresiasi oleh masyarakat," kata Kiai Haji Zubaidi di Jakarta, Jumat.
Menurut ulama yang juga akademikus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu, dakwah harus mengedepankan bahasa yang baik, sopan, dan mendidik dengan tujuan memberikan contoh yang baik kepada umat.
Ditegaskan pula bahwa etika, adab, atau tata krama adalah pendidikan dasar yang harus dimiliki para dai di samping pendidikan ilmu.
Baca Juga: Tim Pemenangan Pramono-Rano Siap Tunjukan Data Kemenangan Satu Putaran Pilkada Jakarta
Oleh karena itu, dia mengimbau para dai harus berhati-hati dalam memilih kata atau bahasa agar tidak melukai pendengar dari dakwahnya. Dalam berdakwah, seharusnya justru memberikan perhatian dan memberikan kasih sayang dengan nilai-nilai Islam yang luhur.
"Kalau sudah punya tata krama, adab, etika, dan akhlak, insyaallah ilmunya nanti juga akan bisa bermanfaat lagi dan ilmunya lebih tinggi dengan berkarakter yang baik," ucapnya.
Bila tidak menjaga lisan dengan baik, dia mengkhawatirkan terbuka kemungkinan hal itu akan dimanfaatkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk saling 'mengadu domba' umat Islam maupun organisasi dengan tujuan menciptakan konflik.
Baca Juga: KPU DKI Nyatakan Pasangan Pramono-Rano Pemenang Pilkada Jakarta`
K.H. Zubaidi memandang penting berlatih public speaking, retorika, atau sisi humor guna membumbui dakwah agar tidak kaku. Namun, tidak boleh sampai terjebak dengan pemilihan kata yang justru bisa melukai orang lain.