Catatan Denny JA: Membawa Spirit Era Sufi ke Era Artificial Intelligence
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Kamis, 19 Desember 2024 08:26 WIB
Dalam dunia modern, Karuna menjadi sangat penting. Ketika masyarakat semakin terisolasi secara emosional oleh teknologi dan individualisme, welas asih menawarkan jalan keluar.
Ia mengajarkan manusia untuk berhenti, mendengarkan, dan hadir bagi orang lain. Lebih dari itu, welas asih juga menyembuhkan diri sendiri, karena membantu orang lain adalah bentuk kebahagiaan sejati.
Ajaran ini juga selaras dengan tantangan global saat ini. Ketika jutaan orang menderita akibat kemiskinan, bencana, dan konflik, Karuna menginspirasi tindakan kolektif yang membawa perubahan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Retreat para Penulis untuk Kemerdekaan
Welas asih bukan hanya jalan menuju pencerahan individual, tetapi juga kunci untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan damai.
Ren dalam Khonghucu juga membawa spirit yang sama: Kemanusiaan Sebagai Fondasi Masyarakat.
Ren adalah konsep mendalam dalam filsafat Khonghucu yang berarti kemanusiaan atau cinta kasih. Dalam pandangan Khonghucu, Ren adalah inti dari hubungan sosial yang harmonis.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika 221 Penulis Bersaksi soal Pemilu dan Demokrasi di Indonesia, Tahun 2024
Ia bukan hanya tentang mencintai orang lain, tetapi juga memahami bahwa cinta adalah dasar dari keberlangsungan masyarakat.
Ketika manusia menunjukkan Ren, mereka tidak hanya menjaga hubungan pribadi, tetapi juga memperkuat tatanan sosial.
Di era modern, Ren adalah pengingat akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan di tengah dunia yang semakin terpolarisasi. Ketika masyarakat terpecah oleh perbedaan politik, budaya, atau agama, cinta kasih menjadi jalan untuk menyatukan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Dana Abadi untuk Festival Tahunan Puisi Esai
Khonghucu mengajarkan bahwa masyarakat yang kuat adalah yang dibangun di atas hubungan yang penuh kasih, saling menghormati, dan keadilan.