DECEMBER 9, 2022
Puisi

Catatan Denny JA: Mereka yang Mulai Teriak Merdeka dan Lahirlah Budi Utomo

image
Puisi Denny JA tentang kelahiran Budi Utomo (Lifestyleabc.com/Kiriman)

Ia api yang tumbuh menjadi kobaran besar, membakar belenggu penjajahan demi kebebasan bangsanya.”

Catatan itu ditulis oleh Darta,
ketika ia merapat ke sana, sebagai asisten Dr. Soetomo.

Di balik tembok-tembok putih rumah sakit kolonial,
Darta melihat dokter muda,
berdiri dengan tatapan tajam namun ragu.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Salman Berjumpa Tunawisma di London

Dr. Soetomo, ia dipanggil.
Sejak saat itu,
renungan kemerdekaan selalu mengganggunya.

Tangannya terampil, pikirannya cerdas,
diberi jalan keemasan oleh tangan penjajah,
namun jiwanya terantuk pada jerit rakyat yang terabaikan.

Saat itu, di sekolah-sekolah,
Dr. Wahidin berkeliling, suaranya menyusup lembut, membawa gagasan kemerdekaan,
ilmu pengetahuan, dan persatuan sebagai cahaya baru.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Sebagai Imigran Ia Masih Luka

Soetomo tersentuh oleh Dr. Wahidin.
Bukan pedang, tapi pendidikan yang menyalakan api kebangkitan.

Malam-malam Dokter Soetomo adalah perpustakaan yang luka.

Ceramah Dr. Wahidin menjadi buku kedua.
Penderitaan pribumi itu buku pertama.
Dan kabar kemerdekaan aneka negeri jauh di seberang lautan sana menjadi halaman terakhir.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ibu Muslimah Mengantar Putranya Menjadi Pendeta


Di malam sunyi, dokter itu merenung:
“Apakah pengetahuanku hanya sekadar layar
untuk perahu bangsa penjajah?

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait