LIFESTYLEABC.COM - Film Inside Out 2 berhasil meraih kesuksesan besar bagi Pixar, mendapatkan sambutan hangat dan respon yang baik dari penonton dan kritikus.

Film Inside Out 2 ini mengeksplorasi perjalanan Riley melalui masa remaja dengan emosi baru seperti kecemasan dan malu yang diproduksi oleh Pixar setelah memasuki masa pubertas.

Namun, kesuksesan film Inside Out 2 ini dibayangi oleh kenyataan pahit yang dihadapi oleh banyak Pixar selaku studio produksi harus dialami oleh para karyawannya.

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karir Shin Eun Soo, Bintang Pemeran Film The History of Confession

Laporan menunjukkan bahwa beberapa karyawan Pixar yang bekerja keras memproduksi film Inside Out 2 ini di-PHK, meskipun kontribusi mereka sangat penting.

Hal ini memicu diskusi tentang perlakuan industri terhadap tenaga kerjanya, terutama mereka yang mengalami periode kerja intens untuk memenuhi tenggat waktu.

Pemecatan karyawan Pixar Ini adalah situasi yang pahit manis di mana keberhasilan film Inside Out 2 ini sangat kontras dengan perjuangan orang-orang di balik layar.

Baca Juga: Fakta Unik Tersembunyi X-23, Anak Wolverine Berpeluang Muncul dalam Film Marvel Cinematic Universe

Selain itu, beberapa mantan karyawan Pixar telah berbicara tentang tekanan yang mereka alami selama produksi film Inside Out 2. Mereka menggambarkan jam kerja yang panjang dan tuntutan yang tinggi, yang sering kali berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik mereka.

Meskipun Pixar telah dikenal sebagai studio yang menghasilkan karya-karya berkualitas tinggi, isu-isu seperti ini menyoroti perlunya perubahan dalam cara industri film memperlakukan tenaga kerjanya.

Banyak yang berharap bahwa kesuksesan film Inside Out 2 dapat menjadi titik balik untuk memperbaiki kondisi kerja studio Pixar di masa mendatang.

Baca Juga: Penjelasan Ending Film Officer Black Belt, Kemenangan Kim Woo Bin Lawan Pedofil

Film Inside Out 2 tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya memahami dan mengelola emosi, terutama di masa remaja yang penuh tantangan.

Keberhasilan film ini juga menunjukkan bahwa ada pasar yang besar untuk cerita-cerita yang mendalam dan emosional. Ini bisa menjadi dorongan bagi studio lain untuk lebih berani dalam mengeksplorasi tema-tema yang kompleks dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Akhirnya, meskipun ada banyak tantangan di balik layar, film Inside Out 2 tetap menjadi bukti bahwa kerja keras dan dedikasi para pembuat film dapat menghasilkan karya yang luar biasa. Semoga ke depannya, industri film dapat lebih menghargai dan mendukung para kreator yang bekerja tanpa lelah untuk menghadirkan cerita-cerita yang menginspirasi.***

Nama penulis: Fahma Akmaliah