DECEMBER 9, 2022
Puisi

Catatan Denny JA: Ibu, Kukirim Nyawaku Padamu, Sampaikah?

image

Malam yang sunyi,  
salju turun perlahan,  
membawa dingin menusuk hati.  
Di bawah sinar bulan,  
ia melihat wajah itu.

Wajah yang tak pernah hilang,  
turun perlahan dari langit kelabu,  
dibawa angin dingin musim beku.  
Wajah Ibu,  
wajah masa lalu,  
wajah yang menyimpan seluruh rahasia waktu.

Air mata Bujana jatuh,  
tanpa suara,  
embun  menetes perlahan.  

Baca Juga: Catatan Denny JA: Pemulung itu Seorang Doktor

Bisikan yang nyaris tak terdengar,  
ia memanggil,  
datang dari dalam diri:
“Ibu... Ibu..."

Dan dalam sunyi, 
ia merasa sentuhan lembut,  
angin menyapu wajahnya.  
Mungkin itu hanya ilusi,  
atau mungkin itu kenyataan yang tak bisa dipahami.

Namun di balik kesunyian,  
Bujana tahu,  
rindu pada Ibu,
tak pernah benar-benar mati.
Cinta untuk bunda kandung,
tak pernah hilang.**

Baca Juga: Orasi Denny JA: Mengapa Kita Perlu Forum Para Kreator di Era AI?

21 September 2024

CATATAN

(1) Terinspirasi dan dikembangkan dengan fiksi tambahan dari hidup mahasiswa Indonesia asal Bali: Dewa Soeradjana yang terbuang akibat pergolakan politik tahun 1960-an.***

Baca Juga: Catatan Denny JA: 12 Jam Protes Berbaring di Jalan Raya

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait