Emmanuel Macron Respon Serangan dan Operasi Militer Israel ke Lebanon
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Kamis, 24 Oktober 2024 20:15 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron memberi respon tentang operasi militer yang dilakukan Israel yang terus berlanjut ke Lebanon.
Emmanuel Macron mengaku kecewa bahwa Israel terus meluncurkan serangan militer ke Lebanon dan menambah korban jiwa yang jatuh akibat peristiwa ini.
Di saat yang sama, Emmanuel Macron juga menyerukan perdamaian antara Israel dan Lebanon setelah sepakat melakukan menghentikan permusuhan selama 21 hari dengan Presiden Joe Biden.
Baca Juga: China Kritik Langkah Amerika Serikat Gelontorkan Dana Militer Jumbo ke Filipina
“Saya menyesalkan Israel terus melanjutkan operasi militernya di Lebanon selatan, di Beirut, dan di tempat lain, serta jumlah korban sipil terus bertambah,” kata Macron saat konferensi bantuan untuk Lebanon di Paris, Rabu (23/10).
Menekankan kebutuhan mendesak akan gencatan senjata untuk melindungi warga sipil yang terkena dampak konflik, Macron mengumumkan bahwa negaranya akan menjanjikan bantuan sebesar 100 juta euro (Rp1,68 triliun) ke Lebanon.
Bantuan tersebut merupakan tanggapan atas seruan mendesak PBB yang meminta dana sebesar 426 juta Euro (Rp7,17 triliun) untuk membantu Lebanon.
Baca Juga: Kasus Penembakan Senjata Api Meningkat di Amerika Serikat Sepanjang Tahun 2023-2024
“Kita harus melindungi keluarga, memberi makan anak-anak, dan memastikan siswa melanjutkan pendidikan mereka,” ucap Macron.
Sembari mengkritik Israel karena melanjutkan operasi militernya di Lebanon yang menyebabkan semakin banyak korban sipil, Macron mengatakan perang harus diakhiri sesegera mungkin dan harus ada gencatan senjata di Lebanon.
Dia menyatakan solidaritas dengan Lebanon dan menekankan kebutuhan mendesak akan bantuan kemanusiaan di tengah meningkatnya pengungsi akibat operasi militer Israel yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Paus Fransiskus Beri Petunjuk untuk Warga Amerika Serikat Memilih Calon Presiden
“Implementasi penuh Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB oleh semua pihak tetap penting untuk mencapai perdamaian dan keamanan,” tambah kepala negara Prancis itu.
Pada kesempatan yang sama, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, mengulangi seruan untuk segera melakukan gencatan senjata yang dapat berdampak langsung dalam meredakan ketegangan di Lebanon selatan serta memimpin jalan menuju stabilitas jangka panjang yang berkelanjutan dan jalur diplomatik.
“Hilangnya nyawa warga sipil dan kehancuran bisa dihindari jika Israel setuju untuk mendukung pernyataan bersama yang dikeluarkan pada 25 September yang dipimpin oleh AS dan Perancis,” sesal Mikati.
Senada, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang menyampaikan pidato melalui pesan video, turut mendesak sahabat-sahabat Lebanon untuk mendukung upaya tanggap kemanusiaan yang sedang berlangsung, termasuk dengan menyediakan pendanaan cepat untuk Lebanon Flash Appeal.
Guterres menyesalkan situasi yang gawat di wilayah tersebut dan menyatakan apa yang terjadi di Lebanon saat ini bukanlah fenomena terpisah.
Dia memperingatkan tentang ancaman konflik besar antara Israel dan Iran yang akan menghancurkan seluruh kawasan dan mengulangi seruannya untuk gencatan senjata di Lebanon dan Gaza.***