Tiga Penulis Terima Penghargaan dan Dana Hibah dari Denny JA Foundation
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Senin, 09 Desember 2024 11:17 WIB
Ia adalah bukti bahwa sastra dapat menjadi jembatan untuk merawat warisan budaya, menantang ketidakadilan, dan menyentuh inti kemanusiaan.
Penghargaan Lifetime Achievement Award bukan hanya sebuah pengakuan atas dedikasi panjang Tohari dalam sastra.
Ini adalah penghormatan kepada suara yang telah menjadikan desa, keadilan, dan spiritualitas sebagai wajah sejati Indonesia.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika 221 Penulis Bersaksi soal Pemilu dan Demokrasi di Indonesia, Tahun 2024
Dermakata Award 2024 Kategori Fiksi diberikan kepada Esther Haluk berdasarkan salah satu karyanya yang monumental adalah "Nyanyian Sunyi" (2021).
Buku puisi ini bukan hanya sekadar kumpulan kata-kata indah, tetapi juga refleksi mendalam tentang kehidupan di Papua.
Esther menggambarkan ketidakadilan sosial, kekerasan, dan perjuangan sehari-hari dengan bahasa yang lugas dan menggugah.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Kabarkan Kisah Bunga yang Dipanah
Karya ini menjadi medium advokasi yang kuat, menyoroti diskriminasi berlapis yang dialami perempuan Papua: sebagai perempuan, sebagai masyarakat adat, dan sebagai korban konflik berkepanjangan.
Esther Haluk memenuhi dua kriteria utama penerima Dermakata Award 2024 untuk kategori Fiksi yakni kualitas sastra dan dampak sosial.
Melalui "Nyanyian Sunyi" (2021), ia mengangkat isu-isu yang jarang tersentuh, seperti hak perempuan, kekerasan dalam konflik, dan perjuangan identitas budaya Papua.
Baca Juga: 6 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Harapan Kepada Pemimpin Setelah Pilkada 2024
Ia menjadikan sastra sebagai alat untuk membangun kesadaran kolektif, baik di tingkat nasional maupun global.