Catatan Denny JA: Spiritualitas di Era Artificial Intelligence
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Rabu, 18 Desember 2024 09:45 WIB
![image](https://img.lifestyleabc.com/2024/12/18/20241218095347WhatsApp_Image_2024-12-18_at_06_46_17.jpeg)
LIFESTYLEABC.COM - “Ajaran agama kini seperti sungai-sungai yang saling bertemu di delta teknologi. Kita dihadapkan pada satu pilihan: tetap tersekat di tepian, atau berenang menuju samudra esensi yang tak lagi mengenal batas.”
Kutipan ini adalah cermin zaman. Di era Artificial Intelligence (AI), ajaran-ajaran spiritual yang dahulu terfragmentasi oleh tradisi, budaya, dan geografi kini mengalir bebas melalui teknologi.
Delta itu adalah ruang baru yang mendekatkan kita pada kebenaran universal, yang lebih tua dari kitab suci dan lebih murni dari dogma.
Baca Juga: Catatan Denny JA; Potret Batin Indonesia, Aceh hingga Papua, dari Kacamata Generasi Z
Namun, samudra ini juga adalah ujian: apakah kita tetap berpegang pada tepian sempit keyakinan eksklusif, atau berani menyelam ke kedalaman spiritualitas yang tak mengenal batas?
Teknologi adalah penggerak revolusi ini. Dengan satu klik, kitab dari berbagai agama dapat kita baca, ajaran para nabi dapat kita dengar, dan doa-doa lintas keyakinan dapat kita hayati.
Sekat-sekat yang dulu memisahkan kini menjadi transparan. Dalam kebebasan ini, spiritualitas tidak lagi tentang klaim kebenaran absolut, melainkan tentang pencarian esensi – prinsip kasih, harmoni, dan kebijaksanaan yang sama di setiap tradisi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Retreat para Penulis untuk Kemerdekaan
-000-
Spiritualitas di era ini menunjukkan beberapa kecenderungan baru. Hadir 4200 agama dan kepercayaan yang ada di dunia.
Ini sebuah bukti bahwa manusia, sejak awal keberadaannya, tak pernah berhenti mencari makna hidup. Beragamnya jalan menuju kebenaran adalah pengingat bahwa kebenaran itu sendiri tidak pernah tunggal.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika 221 Penulis Bersaksi soal Pemilu dan Demokrasi di Indonesia, Tahun 2024
Teknologi, dengan jangkauannya yang luas, mempertemukan jalan-jalan tersebut dalam kesadaran baru: semua pencarian mengarah pada tujuan yang sama, yang lebih besar dari kata-kata dan ritual.