DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Ketua Apindo Sampaikan Pujian Aturan PPN 12% yang Diterbitkan Prasiden Prabowo

image
Pujian Apindo untuk aturan PPN 12% yang ditetapkan Presiden Prabowo (Antara)

LIFESTYLEABC.COM - Peraturan PPN 12% yang ditetapkan pemerintah dan Presiden Prabowo menjelang 1 Januari 2025 mendapat pujian dari Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani.

Ketum Apindo menyebut jika penetapan PPN 12% adalah wujud dari kepedulian pemerintah serta Presiden Prabowo tentang kondisi perekonomian nasional.

Ketum Apindo juga menyambut baik aturan PPN 12% yang diresmikan oleh Presiden Prabowo yang diarahkan untuk barang dan jasa bersifat mewah sedangkan barang dan jasa lainnya tetap 11%.

Baca Juga: Pemprov DKI akan Respon Keputusan Pemerintah Pusat tentang Kenaikan PPN 12%

"Kebijakan ini menunjukkan sensitivitas pemerintah terhadap kondisi perekonomian nasional, terutama di tengah daya beli masyarakat yang masih dalam tahap pemulihan serta kondisi dunia usaha yang memang sedang penuh tantangan," ujar Shinta saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Shinta mengatakan, dengan mempertahankan tarif 11 persen untuk mayoritas barang dan jasa, diharapkan konsumsi masyarakat tetap terjaga dan tidak mengalami tekanan lebih lanjut.

Keputusan ini, disebut Shinta, memberikan ruang bagi dunia usaha untuk terus mendorong aktivitas ekonomi tanpa harus khawatir akan dampak signifikan dari kenaikan tarif PPN yang lebih luas.

Baca Juga: Apindo Harap agar Presiden Prabowo Susun Aturan PPN 12% Bersama Pengusaha

Dari perspektif bisnis, langkah ini memberikan kejelasan yang dibutuhkan pelaku usaha untuk merancang strategi mereka di tahun 2025, terutama terkait proyeksi biaya operasional dan daya beli konsumen.

Namun demikian, Shinta mengingatkan pentingnya pelaksanaan kebijakan ini harus diiringi dengan sosialisasi yang jelas dan terperinci.

Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan kebijakan tersebut tidak menimbulkan kebingungan di kalangan pelaku usaha maupun konsumen dengan pelaksana kebijakan di lapangan.

"Kami berharap dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang baik, kebijakan ini dapat menjaga konsumsi masyarakat tetap stabil, terutama dari segmen menengah ke bawah. Dalam jangka panjang, hal ini juga berpotensi mendorong prospek bisnis yang lebih positif dan memperkuat kontribusi dunia usaha terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait