Catatan Denny JA: Sentimen Nasional di Era Algoritma
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Jumat, 17 Januari 2025 10:09 WIB

Ada juga berjudul: Ketika Homo Digitalis Merenungkan Nasionalisme: Menyelami Puisi Denny JA. Penulisnya Desi Ratriyanti
Esai ini mengeksplorasi ambiguitas identitas di era digital dan menyampaikan bahwa, meski algoritma memengaruhi perilaku manusia, cinta tanah air tetap bisa bertahan.
Teknologi bukan ancaman, tetapi alat untuk mutasi nasionalisme. Pesannya optimistis, menyatakan bahwa nasionalisme dapat berkembang melalui adaptasi, bukan hanya bertahan melawan modernisasi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Kutukan yang Diwariskan Turun Temurun
Penulis memberikan visi bahwa era digital bukan ancaman, tetapi peluang untuk nasionalisme baru.
Ada lagi esai berjudul: Nasionalisme di Era Algoritma: Proses Algoritmik Kehidupan, Sejarah, dan Manusia. Nama penulisnya Agusliadi Massere
Esai ini mengaitkan nasionalisme dengan algoritma kehidupan dan sejarah. Penulis menekankan nilai-nilai sakral seperti cinta tanah air tetap relevan, bahkan dalam arus digital yang paling deras sekalipun.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Pentingnya Mengawinkan Isu Sosial dan Puisi
Pesan ini menggugah kesadaran tentang nilai-nilai tak tergantikan yang membentuk identitas manusia. Nasionalisme bukan sekadar kenangan, tetapi mekanisme mendalam yang terus beroperasi meski dunia berubah.
-000-
Jumlah Pengguna Media Sosial: Pada Januari 2024, Indonesia memiliki 139 juta pengguna media sosial, yang setara dengan 49,9% dari total populasi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Salman Berjumpa Tunawisma di London
Platform Populer: Instagram menjadi platform media sosial yang paling banyak digunakan, dengan 84,8% pengguna internet di Indonesia menggunakannya. Facebook berada di posisi kedua dengan 81,3% pengguna.