Catatan Denny JA: Pilkada Sebaiknya Mengikuti Aturan Pilpres yang Baru
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Senin, 20 Januari 2025 12:22 WIB
![image](https://img.lifestyleabc.com/2025/01/20/20250120115844WhatsApp_Image_2025-01-20_at_06_39_10.jpeg)
Kedua, kompetisi politik menjadi lebih sehat karena dominasi partai besar berkurang.
Ketiga, peluang bagi pemimpin baru terbuka lebar, memberikan harapan kepada tokoh-tokoh muda dan inovatif.
Keempat, politik transaksional, yang selama ini menjadi momok dalam sistem politik kita, dapat diminimalkan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Pentingnya Mengawinkan Isu Sosial dan Puisi
Dan yang terpenting, kelima, partisipasi publik meningkat karena rakyat merasa suara mereka benar-benar berarti. Demokrasi, pada akhirnya, adalah tentang rakyat, bukan elite.
-000-
Sementara itu, wacana pemilihan kepala daerah melalui DPRD untuk efisiensi biaya justru memunculkan sentimen yang sangat negatif.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Salman Berjumpa Tunawisma di London
Dari 1.898 percakapan yang dianalisis, 76,3 persen menunjukkan penolakan. Publik khawatir transparansi akan menjadi korban, dan politik transaksional di DPRD akan meningkat.
Hanya 23,7 persen yang mendukung wacana ini, dengan alasan efisiensi biaya.
Tetapi demokrasi bukan sekadar soal efisiensi; ia adalah investasi dalam legitimasi, keterwakilan, dan kepercayaan rakyat.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Sebagai Imigran Ia Masih Luka
Solusi untuk perbaikan pilkada justru tetap dengan pemilihan langsung oleh rakyat, tapi setiap partai dibolehkan mencalonkan kepala daerah.