DECEMBER 9, 2022
LifestyleABC.com

Inspirasi Politik dari Mata Air Bung Karno dan Bung Sjahrir

image
Gagasan politik Bung Karno dan Bung Sjahrir (Kiriman)

Pancasila dirancang untuk mengakomodasi keragaman Indonesia dan menjadi panduan bagi pembangunan bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Konsep Marhaenisme juga menjadi bagian integral dari nasionalisme Soekarno. Marhaenisme adalah ideologi yang berfokus pada pembebasan rakyat kecil (Marhaen) dari penindasan ekonomi dan sosial.

Soekarno bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen yang memiliki alat produksi sendiri namun tetap hidup dalam kemiskinan. Dari sini, Soekarno menyimpulkan bahwa sistem ekonomi yang eksploitatif harus diubah untuk menciptakan keadilan sosial.

Soekarno mencoba menggabungkan tiga kekuatan besar di Indonesia—Nasionalisme, Agama, dan Komunisme—dalam satu konsep yang disebut Nasakom.

Ia percaya bahwa dengan mengintegrasikan ketiga elemen ini, Indonesia dapat mencapai keseimbangan politik dan sosial.

Nasionalisme Soekarno adalah tentang persatuan dan kebersamaan dalam keragaman, serta penggabungan kekuatan-kekuatan yang berbeda untuk mencapai tujuan nasional.

Sutan Sjahrir melihat Indonesia dari kacamata yang berbeda. Sebagai seorang sosialis demokrat, ia melihat sosialisme sebagai jalan untuk mencapai keadilan sosial dan pemerataan ekonomi di Indonesia.

Sosialisme yang diperjuangkannya berakar pada nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Sjahrir percaya bahwa hanya melalui sistem yang demokratis dan inklusif, rakyat Indonesia dapat mencapai kemakmuran dan kebebasan sejati.

Sjahrir sangat mendukung demokrasi parlementer, di mana kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada parlemen yang dipilih secara bebas oleh rakyat.

Dia percaya bahwa demokrasi parlementer adalah cara terbaik untuk menjamin partisipasi politik yang luas dan menjaga kebebasan sipil. Menurut Sjahrir, demokrasi adalah sarana untuk mencapai tujuan sosialisme, bukan sebaliknya.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
Sumber: Kiriman

Berita Terkait