DECEMBER 9, 2022
LifestyleABC.com

Inspirasi Politik dari Mata Air Bung Karno dan Bung Sjahrir

image
Gagasan politik Bung Karno dan Bung Sjahrir (Kiriman)

Sosialisme Sjahrir adalah sosialisme yang humanis, yang menempatkan manusia dan hak-hak mereka di pusat perhatian. Ia menolak komunisme yang otoriter dan totaliter, yang menurutnya bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan.

Sosialisme humanis Sjahrir menekankan pada pentingnya pendidikan, kebebasan berpikir, dan pembangunan ekonomi yang merata.

Sjahrir sangat berhati-hati terhadap pengaruh komunisme di Indonesia. Ia mengkritik kedekatan Soekarno dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan melihatnya sebagai ancaman terhadap demokrasi. Sjahrir percaya sosialisme harus dicapai melalui cara-cara yang damai dan demokratis, bukan melalui revolusi kekerasan atau dominasi satu partai.

-000-

Bung Karno dan Bung Sjahrir yang akhirnya berbeda dan berhadapan frontal secara politik bersatu kembali dalam puisi esai Isti Nugroho.

Isti sebagai aktivis melakukan sejenis sinkretisme. Dari Bung Karno, ia ambil komitmen pada kaum marhaen, wong cilik yang perlu memperoleh kemandirian ekonomi.

Dari Bung Sjahrir, Isti mengambil komitmen kepada demokrasi, hak asasi, dan pengaturan negara dengan manajemen modern.

Dalam puisi, Isti menggambarkan dirinya mandi dan bermain di dua sungai. Yang satu sungai yang dijaga Pak Marhaen (Bung Karno). Satu lagi sungai yang dijaga Pak Sosialis (Bung Sjahrir).

Puisi esai berjudul “Berkisar di antara Soekarno dan Sjahrir” hanyalah satu dari 48 puisi esai lain.

Sebagaimana yang menjadi standar puisi esai, 48 puisi esai yang ia tulis adalah kisah faktual yang diperkaya dengan fiksi. Puisi itu diekspresikan dengan bahasa mudah tapi puitis.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
Sumber: Kiriman

Berita Terkait