DECEMBER 9, 2022
News

Jeritan dan Harapan Anak-anak Pekerja Migran Ilegal Asal Indonesia, Espresi Melalui Puisi Esai

image
Ungkapan hati pekerja anak migran Indonesia (Kiriman)

Menunggu kamera pengawas berbalik.

Tiba di ujung lorong, ia menemukan pintu rahasia itu.

Dirogohnya kunci dari saku.

Baca Juga: Satrio Arismunandar Sebagai Pendiri AJI Prihatin Saat Wartawan Ikut Terlibat Dalam Judi Online

Membuka pintu itu dengan kaku.

Lalu, ia melihat cahaya bulan seperti lampu.

Berhasil.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Sama Seperti Menyanyi, untuk Menyentuh Pembaca, Menulis Harus Berangkat dari Hati

‘Ayah, ibu, dan Bang Tama, tunggu aku bawa setitik cahaya, ya.’

Juga puisi esai berjudul: Pulang ke Indonesia, ditulis oleh Muajiza Revania – Kelas X.

Puisi esai ini bercerita tentang Tasha. Ia seorang gadis yang lahir dan besar di negara tetangga karena orang tuanya bekerja sebagai buruh migran.

Baca Juga: Denny JA Sampaikan Kekeliruan Pendapat Penyair Payakumbuh yang mencapmpuradukan Puisi Esai dengan SATUPENA

Tasha bermimpi untuk kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan di sana. Meskipun ayahnya awalnya ragu, Tasha mendapatkan dukungan dari ibunya. Akhirnya, ia berhasil mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Indonesia.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sumber: Kiriman

Berita Terkait