Jeritan dan Harapan Anak-anak Pekerja Migran Ilegal Asal Indonesia, Espresi Melalui Puisi Esai
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Sabtu, 20 Juli 2024 12:26 WIB

Menunggu kamera pengawas berbalik.
Tiba di ujung lorong, ia menemukan pintu rahasia itu.
Dirogohnya kunci dari saku.
Baca Juga: Satrio Arismunandar Sebagai Pendiri AJI Prihatin Saat Wartawan Ikut Terlibat Dalam Judi Online
Membuka pintu itu dengan kaku.
Lalu, ia melihat cahaya bulan seperti lampu.
Berhasil.
‘Ayah, ibu, dan Bang Tama, tunggu aku bawa setitik cahaya, ya.’
Juga puisi esai berjudul: Pulang ke Indonesia, ditulis oleh Muajiza Revania – Kelas X.
Puisi esai ini bercerita tentang Tasha. Ia seorang gadis yang lahir dan besar di negara tetangga karena orang tuanya bekerja sebagai buruh migran.
Tasha bermimpi untuk kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan di sana. Meskipun ayahnya awalnya ragu, Tasha mendapatkan dukungan dari ibunya. Akhirnya, ia berhasil mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Indonesia.