Polisi Malaysia Selidiki Dugaan Tindakan Kekerasaan Seksual yang Terjadi pada 13 Anak Disabilitas
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Sabtu, 14 September 2024 21:30 WIB

LIFESTYLEABC.COM - Media sosial dihebohkan dengan kabar dugaan tindakan kekerasan seksual yang terjadi di Rumah Penitipan anak yang saat ini diselidiki oleh polisi Malaysia.
Polisi Malaysia menyebut jika dugaan tindakan kekerasan seksual ini menyeret 13 korban anak yang diantaranya adalah disabilitas yang menyita perhatian internasional termasuk netizen Indonesia.
Sebanyak 13 anak korban dugaan kekerasan seksual ini diselamatkan oleh polisi Malaysia yang berasal dari beberapa lokasi seperti Negeri Sembilan dan Selangor.
Baca Juga: Negara Eropa Kurangi Jatah Tarif Impor Mobil Listrik VW dan BMW Asal China
Menurut Kepala Polisi Negara Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Tan Seri Razaruddin Husain, dalam keterangannya kepada media yang diikuti daring dari laman media sosial PDRM di Kuala Lumpur, Jumat, awalnya mereka menemukan empat korban anak yang diduga mengalami kekerasan seksual sodomi, lalu bertambah sembilan, sehingga ada 13 korban yang kasusnya sedang diselidiki.
Semua kasus tersebut sedang diselidiki berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Tindak Pidana Seksual terhadap Anak Tahun 2017. Sebanyak empat orang laki-laki sedang diselidiki atas dugaan kekerasan seksual terhadap anak itu.
Polisi Malaysia sebelumnya melakukan penggerebekan ke 20 lokasi rumah amal atau rumah penitipan anak karena ada dugaan terjadi penelantaran, penganiayaan, hingga kekerasan seksual terhadap anak-anak di sana.
Baca Juga: Amerika Serikat Dukung Ukraina Lawan Rusia dengan Kirim Rudal JASSM
Polisi menyelamatkan 402 anak dalam penggerebekan itu di mana 392 di antaranya, yang terdiri dari 202 anak laki-laki dan 190 anak perempuan. Dan, menurut Razaruddin, masih ada anak yang sedang dicari tahu identitas pastinya.
Terdapat 10 korban disabilitas dan autisme, kini telah dalam perawatan Departemen Kesejahteraan Masyarakat bersama 49 anak-anak lainnya yang berusia lima tahun ke bawah.
Menurut Razaruddin, berdasarkan dari investigasi dengan korban diketahui ada dari anak-anak itu yang dipisahkan dari ibu dan bapak mereka sejak berusia dua tahun.
Baca Juga: Kasus Penembakan Senjata Api Meningkat di Amerika Serikat Sepanjang Tahun 2023-2024
Bahkan ada di antara mereka bertahun-tahun tidak berjumpa dengan kedua orang tuanya yang berada di Arab Saudi dan di Turki.