Memahami Masyarakat Melalui Sastra
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Minggu, 13 Oktober 2024 11:40 WIB

LIFESTYLEABC.COM - “Melalui sastra, kita dapat memahami sejarah dan masyarakat dengan kedalaman yang hanya mungkin dicapai oleh kisah-kisah yang menghidupkan drama, konflik, dan emosi manusia.”
Sastra bukan sekadar fiksi; ia bisa menjadi cerminan kehidupan yang menggambarkan realitas sosial, politik, dan budaya dengan kedalaman yang sulit dicapai oleh catatan sejarah konvensional.
A.O.J. Cockshut dalam The Novel to 1900 (1980) menunjukkan kekuatan sastra dalam mengungkap dimensi emosional sejarah. Sastra menjadi alat yang efektif untuk memahami realitas sosial.
Baca Juga: LSI Denny JA Rilis Data Tentang Perkembangan Ekonomi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Dengan memanfaatkan novel, Cockshut menunjukkan sastra bisa menjadi jendela bagi masyarakat untuk melihat potret nyata kehidupan sosial yang kompleks.
Salah satu contoh kuat adalah The Tale of Two Cities (1859) karya Charles Dickens, membawa kita ke dalam kedalaman sejarah.
Dickens menghadirkan dunia dua kota, London dan Paris, di masa Revolusi Prancis, menampilkan ketimpangan sosial, kemarahan rakyat, dan kekerasan yang memicu pemberontakan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Kuburan Mereka Berserakan di Berbagai Negara
Lebih dari sekadar merekam fakta, Dickens menghidupkan kekacauan revolusi, menghadirkan kekejaman, penderitaan, dan pengorbanan yang melampaui data sejarah.
Kisah ini menyoroti bahwa ketidakadilan sosial yang lama terpendam dapat memicu kebencian yang pada akhirnya menghancurkan tatanan sosial itu sendiri.
-000-
Baca Juga: Catatan Denny JA: Seorang Seniman yang Tak Kembali
Kisah tersebut terlintas dalam benak ketika membaca buku “Epistemologi Sastra, Pendekatan Kritik Baru Atas Teks-Teks Puisi Esai Denny JA,” karya ReO Fiksiwan.