Kasus Meningkat di Indonesia, Inilah Gejala Demam DBD yang Harus Diwaspadai pada Anak
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Minggu, 17 November 2024 10:45 WIB
LIFESTYLEABC.COM - Memasuki pertengahan bulan November 2024, kasus demam DBD pada anak di Indonesia dan menyasar salah satunya pada anak mulai meningkat.
Anak pada usia dini menjadi salah satu yang rentan terkena demam DBD dan dapat dilihat dari data yang dirilis pemerintah masing-masing daerah di Indonesia.
Demam DBD sendiri mempunyai gejala tertentu yang bisa dilihat pada anak karena berdekatan dengan sumber atau sarang nyamuk yang masih sering dijumpai di Indonesia.
Baca Juga: Manfaat Daun Sirsak Untuk Mencegah Jerawat Sampai Rambut Rontok Yang Jarang Diketahui
Menurut situs resmi yang dirilis pemerintah Kabupaten Sumedang sendiri menyebutkan jika terdapat pasien demam DBD sebanyak 2341 kasus dengan jumlah 7 pasien yang meninggal.
Seperti yang sudah diketahui secara luas jika demam DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang menargetkan anak di bawah usia 1 tahun dan 4-9 tahun.
Jika tidak segera mendapat perawatan intensif, pasien demam DBD pada anak usia di atas bisa bertambah parah hingga meninggal dunia karena demam yang begitu tinggi.
Baca Juga: Tips Kecantikan Untuk Merawat Rambut Agar Tidak Lepek Saat Cuaca Panas Melanda
Karena itulah Anda perlu mengetahui ciri-ciri dan gejala dari timbulnya demam DBD yang dapat dilihat pada anak dan mengalami peningkatan kasus di Indonesia.
Dalam banyak kasus di Indonesia, gejala awal demam DBD yang terjadi pada anak bisa dimulai dengan fase awal disebut demam Dengue yang artinya mengalami demam suhu tinggi secara mendadak.
Demam Dengue sebagai awal dari dimulainya demam DBD ini yang terjangkit pada anak ini bisa terlihat dari suhu tubuhnya yang mencapai 38 derajat celcius.
Baca Juga: Pilihan Meramu Daun Kelor jadi Berbagai Minuman, dari Teh Hingga Masker Wajah
Umumnya fase demam Dengue ini akan turun pada hari ketiga dan kelima yang justru harus diwaspadai oleh orang tua karena ini merupakan fase kritis anak yang mengalami demam DBD.
Pada hari ketiga atau kelima fase demam Dengue pada anak ini bisa terjadi kebocoran cairan dari pembuluh darah yang diikuti dengan penurunan trombosit hingga membutuhkan terapi cairan dan observasi yang ketat.
Gejala demam DBD ini diikuti dengan tanda-tanda yang semakin buruk dari hari ke hari dengan gejala seperti memar, mimisan sampai gusi berdarah yang harus menjadi perhatian khusus.
Baca Juga: Manfaat Air Beras yang Mempunyai Berguna untuk Merawat Kesehatan Rambut
Berikut ini adalah gejala dari demam DBD yang harus diwaspadai dan diperhatikan pada anak:
1. Merasa lemas dan gelisah.
2. Kesadaran yang mulai menghilang.
3. Tekanan darah semakin turun dan rendah.
4. Tangan dan kaki terasa dingin ketika disentuh.
5. Rasa nyeri perut yang kuat.
6. Muntah diikuti dengan feses berwarna hitam.
7. Kesulitan untuk bernapas.
8. Laboratorium menunjukkan hasil peningkatan hematokrit atau hemokonsentrasi lebih dari 20% dari nilai awal, bersamaan dengan penurunan jumlah trombosit yang cepat di bawah 100.000 per mikroliter.
9. Foto rontgen menunjukkan adanya penumpukan cairan di organ paru-paru.
Sarana utama untuk mencegah terkena dan tertular demam DBD pada anak dan harus dilakukan orang tua adalah dengan melakukan vaksinasi demam berdarah.***