Catatan Denny JA: Dilema di Tanah Asing
- Penulis : Bramantio Bayuajie
- Sabtu, 05 Oktober 2024 09:55 WIB

LIFESTYLEABC.COM - Di masa tua, seorang mahasiswa Indonesia yang terusir dari negara akibat prahara tahun 1960-an, mengalami dilema antara rindu tanah air dan hidup nyaman di tanah asing.
Tahun enam-puluhan, aku berangkat dengan dada yang penuh,
tas lusuh.
Impian Bung Karno dititipkan di pundakku.
Kami adalah kapal kecil di samudra sejarah,
menuju negeri jauh, menggapai ilmu dan masa depan,
untuk tanah yang suatu hari akan kami pijak lagi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Kincir Angin Tak Bisa Menahan Rinduku
Tapi angin berubah, cepat, liar.
Suara Bung Karno tenggelam,
nama yang terhapus dari lembar buku sejarah.
Kami, yang dulu dielu-elukan,
berubah jadi daun layu tertiup angin, tersingkir ke sudut senyap, tak lagi dilihat.
Dulu kami kibarkan bendera harapan, sekarang bayang-bayang kami memudar di mata sejarah.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Tak Kutemukan Surga di Sana
Aku gemetar, kawan,
bukan karena dingin,
tapi karena dinding besi yang menunggu di ujung jalan.
Aku takut pada tuduhan yang datang seperti angin badai, membawa namaku ke tempat yang tak pernah kujejaki,
ke ruang sunyi tanpa suara pembelaan.
Di negeri ini, negeri asing,
yang tak pernah kubayangkan jadi tempatku menetap.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ilmu Menjadi Tanah Air Pengganti
Aku menjadi perahu terdampar di pantai asing,
bertahan, tapi tak pernah benar-benar berlabuh.